Monday, March 8, 2010

M.O.M.



Ternyata seorang ibu itu tidak boleh sakit. Di kala anaknya sakit, siapa yang mau mengurus sang anak selain ibu. Di kala rumah berada dalam kondisi berantakan, siapa yang mau membereskan mainan-mainan sang anak yang berserakan. Ketika sang ayah pulang dalam keadaan lelah, siapa yang mau melegakan sedikit bebannya. Saat sang orang tua, nenek, kakek, sedang dalam kondisi renta dan butuh dibantu, siapa yang mau bersedia memberikan tangan bantuannya. Di kala sang anak menangis keras, siapakah yang tergerak hatinya untuk menenangkan sang anak. Dan memang seorang ibu itu tidak boleh sakit. 24 jam sehari, 7 hari satu minggu. Selalu berjaga dan terjaga.

Moomm.. I Love You..

Friday, March 5, 2010

Ternyata Allah Itu Pencemburu

Seorang ibu dan seorang anak duduk di kursi depan mobil
Sang ibu menyetir dengan penuh konsentrasii
Dan sang anak asik bermain handphone
Sepatah dua patah kata pun terkadang keluar dari mulut mereka
Suara tawa dan canda pun terkadang mengiringi perjalanan mereka

Suatu kali, sang ibu berbicara mengenai agama dan manusia
Katanya, "Ibadah itu penting. Solat itu pokoknya."
"Manusia itu diberi kelebihan akal dan pikiran. Makanya harus beribadah," tegasnya.
Tambahnya lagi, "Kalo ga beribadah, apa bedanya kamu sama beki (-kucing peliharaan mereka)."

Hal tersebut membuat sang anak berpikir dan teringat akan suatu ayat dalam Al Quran
Berbunyi..
Qur'an digital.PNG
Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?)
Kemudian, sang anak berpikir. "Diriku telah diberikan rezeki sebanyak ini, tetapi masih malas beribadah, apakah aku termasuk orang-orang yang merugi..?"
"Ibadah merupakan suatu kewajiban, tetapi kenapa masih banyak orang yang malas beribadah."
"Allah mencurahkan beribu, berjuta-juta, berabad-abad untuk mengurus manusia-manusia, namun manusia terkadang sedetik pun sering dukar untuk mengingat-Nya."
"Tuhan itu dekat dengan manusia, namun mengapa manusia tidak mendekatkan diri kepada Tuhan-nya."
"Apakah sulit, hanya untuk meluangkan waktu. Paling tidak satu detik, satu menit, satu jam, hanya untuk mendekatkan diri kepada-Nya, berbicara dengan-Nya. Allah telah mencurahkan seluruh perhatian kepada mu, kenapa sulit bagi mu untuk memperhatikan-Nya."
"Ibadah memang kembali kepada orangnya masing-masing dan perasaan masing-masing, namun kenapa untuk beribadah saja masih sulit kulakukan."

Kemudian, sang ibu bertanya, "Kamu solatnya gimana..??"
"Solat, bu," anaknya menjawab.
"Kamu ini, kalo dibangunin subuh ya bangun. Jangan tidur mulu."
Ibunya melanjutkan, "Bangun subuh itu pagi-pagi, abis itu kan bisa tidur lagi."
"Subuh itu banyak bala. Jadi, seharusnya itu bangun lebih awal, perbanyak dzikir, terus solat subuh. Kan abis subuh bisa tidur lagi."
Anaknya hanya bisa menjawab, "Iya, bu..."

Sang ibu kembali berkata, "Solat lima waktu itu solat pokoknya aja. Ntar dikit-dikit tambahin sunnah-nya. Kan kasian jiwanya masa dikasih nasi mulu, ibaratnya, kapan mau makan enaknya, ya dikasih lauk, kasih solat sunnahnya."
Sang anak diam sambil menyerap perkataan ibunya yang memang benar.
"Selama ini, orang itu cuma mau enaknya aja. Masa fisiknya udah dikasih makanan enak, baju bagus, gizi seimbang, tapi jiwanya kosong. Ya jiwanya juga dikasih makan lah. Semuanya itu harus seimbang."
"Ibu sih cuma bisa ngingetin. Sisanya tinggal kamu sendiri mau milih yang mana. Subuhnya yang bener ya. Trus nambah sunnah-nya. Kan kamu juga lagi nyusun tugas akhir nih. Sebelom tidur, diusahain solat hajat dulu, niatin supaya skripsinya lancar. Terus jam dua atau jam tiga-an bangun juga, tahajud juga. Mohon dan minta sama Allah supaya dilancarkan dalam melakukan tugas akhirnya. Yaaaa..."
Dalam hati sang anak, ia bersyukur memiliki ibu yang selalu mengingatkan.

Kemudian, anak itu kembali mengingat potongan ayat lainnya
Berbunyi
بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.
وَالْعَص
1. Demi waktu,
إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ
2. Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.

Manusia mungkin sudah ditakdirkan merugi apabila melihat potongan ayat di atas, namun dengan beriman kepada-Nya, berbuat kebaikan, saling menasehati dalam menegakkan kebenaran dan kesabaran mungkin merupakan jawaban agar manusia tidak menjadi makhluk yang merugi. Mudah-mudahan kita semua tidak termasuk dalam orang-orang yang merugi.

Pada suatu malam, sang anak mendapatkan suatu bisikan di dalam hati
Pelan-pelan ia melangkahkan kaki menuju sebuah keran
Ia kucurkan air, dan air mengalir mengikuti arah gravitasi
Air itu ia basuhkan ke wajah, kemudian ia mengambil wudhu
Beranjak menuju sebuah sajadah yang terhampar di sudut ruang kamarnya
Meniatkan hati, pikiran, dan jiwa untuk melakukan solat
Rakaat pertama, membaca surat Al Ashr
Melanjutkan ke rakaat kedua
Memutuskan untuk membaca surat Al Ikhlas
Di tengah membaca surat
Perlahan-lahan air mata mulai mengucur dari matanya
Makin lama, semakin deras
Hati rasanya pedih sekali
Ia melanjutkan gerakan dan bacaan-bacaan dalam solat itu
Pada sujud pertama, air mata bertambah deras
Hanya mohon ampun yang kuminta
Kembali duduk dari sujud, air mata perlahan berkurang
Dilanjutkannya sujud kedua
Air mata keluar kembali
Hanya permohonan ampun atas dosa-dosa diri, dosa orang tua
Memohon kesehatan dan keselamatan dunia-akhirat
Memohon ampun terkadang diriku futur (berkurangnya kadar keimanan)
Setelah itu, tangisan di malam hari kian mereda
Baru meminta berbagai permintaan
Ternyata memang benar Allah itu pencemburu
Mungkin tangisan itu adalah karena Allah memperingati hamba-Nya
Setelah selesai menjalankan solat, diangkat tangannya menengadah
Berdoa..

"Ya Allah ampunilah dosa-dosaku, dosa kedua orang tua ku.."
"Ya Allah berikanlah ilmu seluas-luasnya kepada diriku. Dan berikanlah rezeki kepadaku dan kepada kedua orang tuaku seluas-luasnya.."



Amin..