Wednesday, April 21, 2010

Miss Invisible - Marie Digby

There's a girl
Who sits under the bleachers
Just another day eating alone
And though she smiles
There is something just hiding
And she cant find a way to relate
She just goes unnoticed
As the crowd passes by
And she'll pretend to be busy
When inside she just wants to cry
She'll say...

Take a little look at the life of Miss Always Invisible
Look a little closer, I really really want you to put yourself in her shoes
Take another look at the face of Miss Always Invisible
Look a little harder and maybe then you will see why she waits for the day
When you'll ask her her name

The beginning, in the first weeks of class
She did everything to try and fit in
But the others they couldn't seem to get past all the things that mismatched on the surface
And she would close her eyes when they left and she fell down the stairs
And the more that they joked
And the more that they screamed
She retreated to where she is now
And she'll sing...

Take a little look at the life of Miss Always Invisible
Look a little harder I really really want you to put yourself in her shoes
Take a little look at the face of Miss Always Invisible
Look a little closer and maybe then you will see why she waits for the day that you will ask her...her name

And one day just the same as the last
Just the days been in counting the time
Came a boy that sat under the bleachers just a little bit further behind...


Marie Digby - Miss Invisible .mp3


Found at bee mp3 search engine


Cerita di Sebuah Kopaja

Perjalanan ini panaaas banget, mana pake macet lagi. Bermula dari perjalanan membentuk masa depan. Yaa, skripsi ini yang membunuhku. Menuju ke Trunojoyo dari Otista, siang-siang, panas-panas. Tolonglah Tuhan. Naek Kopaja jurusan Kampung Rambutan - Blok M nomer 57. Desek-desekan tuh. Tempat duduk penuh, yang tinggal kesisa di paling belakang tuh. Diliat-liat, ada mba-mba, sama bapak-bapak tua di pojok. Duduklah di antara mereka.
Awal perjalanan masih biasa-biasa aja. Tapi lama-lama. Di tengah perjalanan, itu bapak-bapak menjadi-jadi. Dia tidur aja. Kalo tidur biasa aja sih ya ngga apa-apa toh. Tapi yang ini. Iiiiiihhhh, ngeselin banget. Kan panas tuh, kalo panas itu biasanya bikin emosi. Ditambah lagi si bapak-bapak yang tidur itu ga kira-kira. Kepalanya ke sana kemari. Naik turun, kiri kanan. Sampe pada akhirnya dia senderan di pundak gw.
Iiiiihhhhh, nyebelin ni bapak. Nyender-nyender..!! Lo kata gratisan ape..!!
Senderan pertama, gw senggol pake pundak gw.
Senderan kedua, gw majuin badan gw.
Senderan ketiga, maap-maap aja ya pak, bapak mengganggu. Bahkan sampe ditoyor pun kepalanya dia ga sadar dan ga bangun-bangun.
Sampai pada titik kesebelan gw, gw tepok aja kakinya sampe dia kebangun dan kaget.
Eeeehh, malah dia yang marah. Dia bilang, "Knapa, kepanasan ? Tuh pindah aja tuh ke sana.."
Iiiihhh, siapa yang kurang ajar kok malah dia yang marah-marah. Nyebelin. Dasar ga tau diri..!! Dasar kakek..!! Kurang ajar..!!
Karena gw ga mau keliatan kalah, gw diem aja, gw sinisin, biar mampus. Enak aja gw pindah gara-gara dimarahin sama dia. Pengen gw jambak tuh bapak tapi ga punya rambut. Huh, dasar BOTAK..!!

Yak, itu sedikit cerita gw di Kopaja, emang nyebelin kalo duduk di sebelah orang yang lagi tidur. Suka tidur seenaknya. Punya kepala ga dijaga. Mending putusin aja tuh kepala. Dasar..!! Kalo tidur tuh tau diri..!!

Wednesday, April 7, 2010

Teka-Teki

Apakah saya ?

Ketika beriringan, Kami bermusuhan

Ketika berpapasan, Kami bertegur sapa

Apakah saya ?

Tuesday, April 6, 2010

Day One

Dua ketua keluar rumah
Menjalankan ibadah kepada Sang Maha Kuasa

Dua ketua keluar rumah
Keadaan seakan-akan berubah

Dua ketua keluar rumah
Meninggalkan jejak berkah

Dua ketua keluar rumah
Membawa pengharapan diringi doa

Dua ketua keluar rumah
Kusertakan sujud sembah kepada-Nya

Monday, April 5, 2010

Penghormatan Kepada Perempuan dan Kloset


Sekilas tidak tampak korelasi antara penghormatan kepada perempuan dengan kloset.
Namun, sebenarnya ada korelasi antara dua hal tersebut.
Hal ini bermula ketika saya ingin buang air. Saya tidak tahu siapa yang
sebelumnya menggunakan kloset itu. Saya secara refleks
langsung duduk karena saya tidak tahan ingin pipis. Tetapi, seketika saya jatuh
ke dalam dudukan kloset. Sontak saya kaget. Ternyata tutup dudukan kloset
itu tidak berada pada tempatnya alias diangkat. Hal itu cukup membuat nafas
saya tersengal dan jantung berdegup kencang.
Pasti yang terakhir menggunakan kloset itu adalah laki-laki karena mereka
tidak membutuhkan dudukan tersebut. Laki-laki pipis berdiri.
Tolong, saya jantungan. Bagi para laki-laki, mulailah meletakkan dudukan kloset
pada tempatnya. Itulah cara pertama kalian untuk menghormati perempuan.

Terima kasih..


* complain kepada semua laki-laki yang tidak meletakkan dudukan kloset pada tempatnya.
huuhhh..