
Salah satu hobi gw adalah makan. Eating something sophisticated is the happiest thing in my life. Terkadang makan bisa jadi penghiburan diri gw sendiri. Ada saatnya gw lebih seneng makan sendirian, beli pake uang sendiri dan ngabisin makanan itu sendiri. CUMA GW!! Ada saatnya juga gw senang berbagi dan beramai-ramai makan sama temen-temen gw. I love sharing foods (sometimes). Makan rame-rame itu berasa kebersamaannya, entah di keluarga sendiri, BTA maupun di Kriminologi ataupun BIASA 2006. Ya, tapi terkadang, the best way to enjoy it is with someone you love. fufufufu. Ga bisa dan ga mau bohong, tapi emang makan sama orang tersayang itu nikmat dan memiliki memori tersendiri loh (Sinetron MODE : ON).
Suatu hari, terjadi suatu moment yang bikin gw soul-less (kalo baca postingan gw sebelomnya pasti tau). Gw berpikiran. Mungkin penghiburan gw ga bisa dari orang dalam arti kata manusia seutuhnya dan sebenar-benarnya. Tiba-tiba, mungkin Tuhan tau apa yang gw rasain dan gw butuhin, ayah gw pulang dan bawa makanan yang enak banget dan banyak banget. Alhamdulillah. Sedikit banyak, perasaan gw mulai kembali membaik. Ada satu quote dari temen gw, Farid Septian, bahwa kita sendiri lah yang bertanggung jawab atas perasaan kita sendiri. Setelah itu gw sadar, bahwa gw tidak bertanggung jawab atas perasaan gw sendiri. Kesal yang kupendam, kubiarkan sirna dengan sendirinya. Berdamai dengan diri sendiri lah yang harus kulakukan. So, this is the starting point dari berbaikan dengan diri sendiri.
"Terima kasih. Alhamdulillah. Ya Allah. Mungkin hamba adalah manusia yang kurang bersyukur. Kegagalan itu sebenarnya adalah suatu berkah yang secara tidak langsung tidak kusyukuri. Insyaallah aku akan menjadi hamba-Mu yang lebih baik (lagi)."
Suatu hari, terjadi suatu moment yang bikin gw soul-less (kalo baca postingan gw sebelomnya pasti tau). Gw berpikiran. Mungkin penghiburan gw ga bisa dari orang dalam arti kata manusia seutuhnya dan sebenar-benarnya. Tiba-tiba, mungkin Tuhan tau apa yang gw rasain dan gw butuhin, ayah gw pulang dan bawa makanan yang enak banget dan banyak banget. Alhamdulillah. Sedikit banyak, perasaan gw mulai kembali membaik. Ada satu quote dari temen gw, Farid Septian, bahwa kita sendiri lah yang bertanggung jawab atas perasaan kita sendiri. Setelah itu gw sadar, bahwa gw tidak bertanggung jawab atas perasaan gw sendiri. Kesal yang kupendam, kubiarkan sirna dengan sendirinya. Berdamai dengan diri sendiri lah yang harus kulakukan. So, this is the starting point dari berbaikan dengan diri sendiri.

No comments:
Post a Comment