Monday, August 8, 2011

These Tears are Screaming Your Name

Christina Perri - Jar of Hearts



No, I can't take one more step towards you.. ‘Cause all that's waiting is regret.. Don't you know I'm not your ghost anymore.. You lost the love I loved the most..

I learned to live, half alive.. And now you want me one more time..

[Chorus:]
And who do you think you are? Runnin' 'round leaving scars.. Collecting your jar of hearts.. And tearing love apart.. You're gonna catch a cold.. From the ice inside your soul.. So don't come back for me.. Who do you think you are?

I hear you're asking all around.. If I am anywhere to be found.. But I have grown too strong.. To ever fall back in your arms..

I've learned to live, half alive.. And now you want me one more time

[Chorus]

It took so long just to feel alright.. Remember how to put back the light in my eyes.. I wish I had missed the first time that we kissed.. ‘Cause you broke all your promises.. And now you're back.. You don't get to get me back..

Who do you think you are? Runnin' 'round leaving scars.. Collecting your jar of hearts.. And tearing love apart.. You're gonna catch a cold.. From the ice inside your soul.. Don't come back for me.. Don't come back at all..

And who do you think you are? Runnin' 'round leaving scars.. Collecting your jar of hearts.. And tearing love apart.. You're gonna catch a cold.. From the ice inside your soul.. Don't come back for me.. Don't come back at all..

Who do you think you are? Who do you think you are? Who do you think you are?


Keshia Cole - Falling Out



Been sitting thinking about you and I and wondering why were not getting along.. So frustrated 'cause what we had was a happy home.. I don't know what the situation is but I can tell in the way we kiss.. We don't talk no more it feels better when I'm alone..

[pre-chorus:]
Sometimes I feel like there's no getting through to you.. Like you don't appreciate all that I do.. You gotta show me that you want me to stay.. Don't turn & walk away..

[chorus:]
Baby I'm slowly falling out of love with you.. I don't know what to do, how did we end up here this way? What are we gonna do? I'm slowly falling out.. baby.. We're tripping on silly things.. Boy I need you to meet me halfway, if you want me to be with you..

I remember when, I'd be with my friends.. You checked on me and made time to call.. But how things have changed? Now I don't hear from you at all.. Yeah yeah yeah

[pre-chorus]

[chorus]

Don't let your pride get in the way, for something we worked so hard.. Don't throw it away.. I've been tryna make you see.. Everything you need is right here with me..


[pre-chorus]

[chorus]

Slowly falling.. Slowly falling.. How did we end up here this way? Oh... Slowly falling.. Slowly falling.. How did we end up here this way? oh.. What are we gonna do?

Saturday, August 6, 2011

The "M" Words


Walaupun gw lahir dari keluarga yang baik-baik saja. Gw pun tetap mempertanyakan makna pernikahan. Yang katanya sebuah ikatan sakral, berdasarkan agama. Tapi buat apa sih membangun pernihakan itu, yang katanya buat membangun keluarga, yang katanya buat melanjutkan keturunan, yang katanya juga merupakan suatu ibadah.
Karena gw perempuan, otomatis yang akan menikahi gw adalah laki-laki. Gw bukan penganut homoseksual. Jadi, pasti akan menjadi laki-laki lah yang (katanya) akan menikahi gw.
Gw sudah pernah beberapa kali menjalani hubungan dengan beberapa laki-laki. Baik itu memiliki ikatan (status) maupun tidak. a.k.a. just for fun, just for adrenaline, just for hormones. Dan banyak yang sudah gw alamin bersama dan berkaitan dengan laki-laki. Baik langsung, maupun melihat dan mendengar. Banyak yang menyenangkan, tetapi banyak juga yang menyakitkan.
I believe in God, but I don't believe in marriage. Marriage is just a piece of paper. Why we need a piece a paper to prove a love. It easily to break. Everyone can having a marriage not only once in their life, some, have many marriages. Why we have to believe a person who can easily broke a promise in front of God and people. I've seen so many cruelty of what men did, and felt it too. It is hard to give me as his responsibility. So, what is marriage?? Why we need a marriage which only signed by human??

This August

Uuuyyeeeaaahhh.. It's August already..!! What happen in August.. It's quite fun I think, and exciting..

Ramadhan is coming to town, not only Santa. ahahahaha... Alhamdulillah, we can meet Ramadhan (again). Eventhough, fasting have become a routinity every year. I'm exciting about this month. Hopefully, it ends beautifully, eventhough my cycle will come once in every month. Hopefully, this year will be a better Ramadhan than last year. Having a-full-tarawih-every-night, a-full-dhuha-every-day, and khatam (I don't think so, it is hard to read Al Qur'an while there's so many distractions. ahahaha).

Next thing is 5jib is OUT NOW!! My favorite Korean Boy Band is releasing a new album which is 5th album. Called Mr. Simple. It's not simple actually, rather said awesome. I'm waiting for my CD. I've pre-order-ed it. Last man standing!! SUPER JUNIOR!! The MV is out too.

And the last thing is hoping for a better future. After Ramadhan ends, i hope there's many call from some companies. Maybe for a test or an interview. Future is in our hands. So, fight for it!! HWAITING!!

Buat penyemangat, ini gw kasih liat MV-nya..



Super Junior - Mr. Simple

Kegagalan dan Keikhlasan (Part. 2)

Kembali nge-post hal yang kurang-lebih sama. Bukan re-post, hanya mirip tapi beda studi kasusnya. Membuka dengan kata-kata yang kurang-lebih mirip. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam tiap fase hidupnya, tetapi apakah setiap fase kegagalan itu dihadapkan, keikhlasan muncul dalam hatinya??

Seperti yang udah pernah gw post sebelomnya, gw adalah seorang manusia yang dilahirkan di keluarga yang berada, hampir selalu mendapatkan apa yang gw inginkan, hingga urusan sekolah, bukan hanya barang. Semua fase hidup berlangsung mulus sampe gw mengerjakan yang namanya skripsi (lihat postingan Kegagalan dan Keikhlasan). Cobaan hidup, tsaaahh, kembali hadir ketika gw melakukan beberapa tes kerja, maupun interview, pekerjaan maupun beasiswa S2.

Gw selalu membangun ekspektasi yang tinggi dalam setiap hal yang akan dan sedang gw kerjakan. Kegagalan bukan makanan sehari-hari gw. Kadang-kadang gw pun tidak (baca : sehingga menjadi sulit) bisa menerima kegagalan. Note : jalan hidup yang mulus-mulus aja itu tidak mengenakkan, karena akan sulit dan malas berkembang (mengembangkan diri). Cobaan itu adalah cara untuk naik level ke level kehidupan selanjutnya. Gw mau share beberapa pengalaman dan pandangan gw atas perjalanan hidup gw sendiri.

1. Menuju Masa Depan yang Berpendidikan
Waktu itu gw sama sekali ga minat buat kerja di tempat lain karena masih ada kerjaan sebagai TA. Yang menjadi tokoh panutan gw adalah si Prof. Sehingga gw menulis postingan, cita-citaku uuuu ingin jadi Profesor. Gw mau jadi perempuan yang PINTAR. Ingat!! Nick name gw adalah Tika "Si Pintar". Akhirnya, beasiswa s2 menjadi tujuan jangka pendek gw. Mendaftarlah gw ke suatu Universitas yang dikelola oleh pemerintah. Sebut saja nama aslinya Universitas Pertahanan. ohohoho. Daftarnya pun di hari-hari terakhir sebelom pendaftarannya ditutup. Abis mendaftar ke mas itu dan mba Violi. Ini si mba Violi pun kelakuannya mirip temen gw yang namanya Andi. Kerjaannya megang handphone terus. Ga dilepas-lepas. Padahal lagi nanganin customer, hpnya ga bisa ditinggal bentar. Sama nih, Mba Violi ini juga begitu. Lagi ngelayanin yang daftar, dy sibuk bbm-an, dengerin lagu, terus nyanyi-nyanyi sendiri. Daftarnya pun bareng Bos Panji. Abis daftar, dapatlah kita kartu peserta buat ujian.
Ujian pertama adalah ujian TOEFL yang diadain dan bekerja sama dengan LBI UI. Di hari yang berbeda adalah tes TPA yang amit-amit soalnya apaan, jawabannya apaan. Sebenernya sih bisa-bisa aja, cuma karena lupa pelajaran SMA dan telmi, jadi agak lama prosesnya. Selang beberapa minggu, pengumuman lah. Ternyata gw dan Bos Panji lolos dua tes-nya. Yeeaaaayyy...!!
Abis Tes TOEFL dan TPA, tes selanjutnya adalah wawancara. Gw mengalami kekesalan yang sangat untuk proses wawancara ini. Di websitenya, tertulis wawancara mulai pukul 09.00. Urutan sesuai dengan daftar absen yang udah dia buat. Yak!! Gw dua terbawah. Gw pikir ya bakal cepet gitu. Eh ternyata.. Yak!! Gw nunggu dari jam 9 sampe jam setengah 4. Gw baru dipanggil jam 15.45. Kering tuh gw. Garing deh. Wawancara berjalan tidak lancar, gw ga suka sama pemikiran pewawancaranya yang pro negara banget, mental kepolisian dan aparat negara, yang feodal punya. Sempet bersitegang deh dan gw mengemukakan bahwa memang kita tidak sepemikiran. Dan, hasil yang didapat adalah gw TIDAK lulus.
Gw bisa menerima kegagalan ini karena gw sebel banget sama yang wawancara gw. At least, gw udah menyemarakkan akhir hari dia dengan gw mem-point out-kan bahwa gw tidak suka dengan dia. Yaudah lah yaaa..

2. Could it be U?
Pada rentang yang tidak terlalu jauh, gw juga mengikuti psikotes nih di sebuah perusahaan multinational. Sebut saja nama aslinya, UNILEVER. Jujur!! Gw berharap banyak supaya keterima di sini karena gw sudah mulai merasakan kejenuhan kerja sebagai TA. Gw juga pengen nyari pengalaman, iklim kerja, dan tantangan yang baru. Gw udh kenyang lah kerja jadi TA, dimarahin madam sama Prof. Yang pasti gw mau resign dari TA. Dan gw sangat-sangat berharap.
Gw merasa dan selalu mempersiapkan diri gw dengan matang. Ky tes UnHan, gw beli buku TPA dan TOEFL buat gw belajar. Trus nyiapin materi kira-kira apa soal yang bakal keluar. Psikotes dalam bahasa Inggris pun gw cari dan gw print-in (bukan gw sih tapi si Mas Roum, makasih yaaa). Persiapan itu penting!! Bermodal bismillah dan belajar ngebut secara h-1 baru dikasih tau tes-nya.
Besoknya gw tes deh. Baru pertama kali tes model begitu tuh. Online, soal psikotes pake Bahasa Inggris dan itung-itungan model begitu, klo yang gambar-gambar mah standar, terus tes-nya dikasih waktu. Okeh!! Gw ga selesai!! Ya soal itungannya ga kelar, ya gambarnya juga ga kelar. Tapi gw tetep positive thinking tuh. Insyaallah lolos.
Beberapa minggu kemudian, pada sore hari, gw mendapat e-mail dengan judul "REGRET LETTER". Okeh!! Bahasanya ga enak. "regret" bo'.. Inilah moment di mana gw merasa pukulan dan tamparan hidup yang keras banget ngenain gw. Gw lemes, lutut gw ga bisa gerak, mau nangis tapi ga keluar air mata. Karena yang ada di pikiran gw adalah gw ga punya alesan buat resign dari TA. Dan impian gw buat kerja di perusahaan multi national berasa runtuh.
Rasanya gimana ya. Kalo mau sharing, itu bener-bener down. Gw gagal. Gw ga lolos. Sedih banget. Apalagi buat orang yang tidak sering menerima kegagalan. Setelah gw gagal di skripsi ya, perasaannya tuh kurang-lebih sama. Gw pun speechless, ga bisa berkata-kata banyak. Tapi gw mikir juga, emang sih kemaren gw ga bisa ngerjainnya, soalnya susah, ga selesai dua-dua-nya lagi. But life must go on. Waktu itu gw lagi ada kesibukan bantu-bantu binglas di intenssif, setidaknya gw punya kesibukan buat pengalihan.
Eh, abis itu ga lama. Dari salah satu aplikasi yang gw kirim, gw dapet panggilan buat tes nih. Jadi, pengalihan pikiran lagi. Yaudah sih ya. Unilever ga lolos. Ibarat salah satu pintu tertutup, pasti akan ada pintu lain yang bakal terbuka buat gw.

3. Make up is MY PASSION
Melanjutkan poin sebelumnya. Perusahaan itu juga multi national, kembali gw tulis lagi. Sebut saja nama aslinya L'Oreal. Pas tes L'Oreal gw agak males-malesan nih. Ga belajar. Gw pikir, ah masih ada ilmu yang kemaren. Masih nyangkut lah. Bisa lah gw tes-nya. Insyaallah. Bismillah.
Tes lah gw. Bela-bela-in abis dari BTA, sengaja ijin ke Kak Ian buat tes di Depok. Jauh bo' dari lapan ke Depok. Modal bismillah, dan niat setengah-setengah. Tapi tetep aja, pas udah ngeliat saingan yang lain jiwa kompetisi gw muncul. Gw harus lolos nih!! Gw bisa!! Dan gw ketemu sama salah satu peserta yang kemaren ikut tes di Unilever juga. Cuma say hi!!
Tes-nya lumayan. Nguras otak. Gw bisa coy ternyata. Alhamdulillah ga sesulit Unilever. Ga lama setelah tes, beberapa minggu. Gw dapet e-mail nih. Bahwa gw lolos. Tapi buat tahap selanjutnya harus maen game dulu nih. Game-nya L'Oreal. Menurut gw agak lucu, tapi itu game built in bener2 ky iklim kerja di sana bakalan sih. Mungkin. Ada tes macam psikotes yang ky Unilever juga. Ya alhamdulillah seru-seru aja sih maen game. Dan ga lama dari e-mail itu, ada e-mail lagi yang bilang gw dipanggil wawancara.
Beeeggghh, wawancara kedua (pertama untuk tataran perusahaan). Tegang mampus. Ga bisa ngomong lancar. Gagap. Ga bisa mikir. Ga tau mau ngomong apa. Jadi, di tahap wawancara itu ada tiga tahapan. Pertama, wawancara sama HR-nya, sell yourself in 3 minutes. Kedua, group presentation. Ketiga, wawancara sama user. In English, of course because L'Oreal is a multinational company. Dan gw langsung ga lolos di tahap pertama. Pengumumannya saat itu juga. Nama gw ga ada pas dy tampilin di LCD. Dari 27 orang di-cut jadi 10 orang. Okeh..
Ilmu yang gw dapet dari teman wawancara waktu itu adalah "Kerja itu jodoh-jodohan, klo ga lolos yang satu berarti ga jodoh. Siapa tau jodohnya di luar ada yang lebih baik." Tapi tetep aja, yang ini down-nya lebih berasa lagi. Lebih lemes lagi. Self healing-nya pun lama. Sangat lama. Sangat membutuhkan waktu. Ditambah lagi ketika itu dapet omongan paling ga enak sedunia.
Waktu itu yang ngehibur gw cuma satu orang, entah penghibur atau tumbal, secara yang online pada waktu itu cuma dia (Thanks to Malik Wicaksana). Doi ngajak gw badminton-an, secara udah beberapa bulan gw sempat tidak menjadi mbasist. Emang sih seneng maen bultang-nya, tapi itu tuh cuma kesenengan semu. Ga bisa mengobati semuanya. Cuma kesenengan sesaat. Ga bisa ngelupain gitu aja.
Setiap gagal apa-apa, gw pasti langsung laporan sama temen gw juga (Thanks to Sabatini Hutabarat). Dy memang lebih berpengalaman dalam kegagalan dan menghadapi kegagalan. But life must go on. Kita ga bisa berenti di satu titik dan berharap titik itu adalah perhentian kita sampe kita mati. Sama seperti mengobati sakit hati karena cinta, cara mengobati sakit hati karena kegagalan pun juga sama. Only time can heal it.
Kita ga bisa mengobati dengan seneng-seneng terus. Jalan-jalan terus. Nge-se*terus-terusan. Kongkow-kongkow. You only need time to move on. Seiring dengan berjalannya waktu, bisa kok kita menerima. Dan hal itu juga jadi pembelajaran. Sisi mana kah dari kita yang harus kita perbaiki nanti ketika akan menghadapi hal yang sama (wawancara kerja). Membangun diri kita secara positif sih, karena klo pikiran negatif disimpen-simpen mulu, kita sendiri yang bakal capek. Ya Alhamdulillah yaaahh, pokoknya kegagalan itu emang sesuatu banget yang bakal bikin kita lebih dewasa kok. Trust me..!! Time change, life change, people change!!


Abis itu banyak banget jeda dalam kehidupan gw. Kesibukan gw cuma BTA, megang remote tv dan ganti-ganti channel, nge-tweet, maen My Shop, apply-apply kerjaan via internet, klak-klik-kluk. Ngurusin sidang temen-temen gw. Bantuin yang minta bantuan buat skripsi. Ya jalan-jalan juga. No Strings Attached, Friend with Benefits. Diberhentikan dari petugas pendaftaran BTA (shock berasa dipecat, walaupun binglas masih sih). Pengangguran bahagia. Everyday is holiday. Kerjaan seneng-seneng mulu. Olah raga juga. That's my recent activities. Sampe suatu ketika temen gw (Thanks to Yudha Andriyanto) ngasih tau lowongan Garuda Indonesia buat lulusan Kriminologi. Yak, cerita keempat gw dimulai.


4. Dibutuhkan Lulusan Kriminologi!!
Gw mendaftar buat posisi Aviation Security of Garuda Indonesia. Tes-nya pas bulan puasa lagi. Dan di Duri Kosambi. Bumi belah mana lagi itu. Belom pernah gw denger, apalagi ke sana. Ternyata gw lolos administrasi. Dan gw bakal tes. Banyak juga tuh temen-temen sendiri yang ikut tes. Ada Tio, Yudha, Chipox, Uskar. Anak Krim yang laen ada Dika sama Mario Humberto. Wiiiii... Bahkan tes pun dy tetep idealis. Pake sepatu basketnya yang yoi banget.
Tes pun berjalan. Kurang lebih tes-nya kayak si L'Oreal. In Indonesia, tapi ada English-nya juga. Gw merasa bisa. Gw merasa lancar-lancar aja pas tes. Tapi wallahualam hasilnya.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Ternyata eh ternyata. Temen-temen gw yang lolos maupun ga lolos dapet e-mail-nya. Tapi gw tuh ga dapet e-mail nya sama sekali. Sampe saat ini. Entah salah di mana. Walaupung gw tau gw ga lolos, tapi sampe ga dapet e-mail itu yang menjadi pertanyaan gw sampe saat ini.
Pas tau gw ga lolos pun, gw pake sinetron. Okeh!! Gw nangis. Thanks to Yudha Andriyanto lagi dan Malik Wicaksana yang udah ngehibur. Ehehehehe.. Maap ya punya temen cengeng kayak gw. Galak-galak kok cengeng.
Tapi kegagalan kali ini. Gw udah lebih bisa menerima kok. Gagal sih gagal. Pas tau temen-temen yang lolos. Dua orang dari Kriminologi yang lolos, yaitu Aditio Dwi Laksono dan Uskar Martono. Okeh!! Sejak saat itu gw ngerasa, TUHAN MAHA ADIL.. Kalo yang lolos adalah orang-orang yang perfect-perfect, yang yoi banget. Itu namanya Tuhan ga adil. Tapi dengan lolosnya Uskar, gw ngerasa, itu rejeki dia, dan bukan rejeki gw. Dan TUHAN MAHA ADIL. Tuhan punya cara yang lucu ya untuk membuka mata umat-Nya tentang kuasa-Nya.

5. Make up is MY PASSION (Part. 2)
Okeh!! Kembali.. Pas gw lagi tes Garuda itu, ada e-mail masuk ke gw, kalo gw lolos tahap administrasi buat MT L'Oreal. Kembali lagi, kalo ga lolos ya coba lagi, dengan gw daftar lagi. Ternyata assignment buat tes kali ini agak berbeda dengan cara penerimaan sebelumnya. Jadi dia menugaskan semua candidates nya buat bikin video profile.
Ide sih banyak, cuma eksekusi-nya agak kewalahan. Pertama, gw ga punya alat. Kedua, butuh temen buat bantuin gw. Ketiga, bentar lagi Lebaran, temen-temen udah siap-siap mudik. Emang sih deadline-nya sampe abis Lebaran. Tapi tetep aja, mesti dipikirin.
Kali ini banyak nih makasih-nya. Thanks to Malik Wicaksana, Muhammad Iqbal, Imre Mussuary, dan Battani Ilman for your help. Berkat bantuan elo semua, video gw terselesaikan juga. Yaaahh.. Pengumumannya belom nih. Udah mau sebulan lagi. Stres gw.. huhuhuhu.. Semangat.. Semangat..!!


Hap.. Hap.. Hap.. Tetap semangat menjalani hidup
Daripada misuh-misuh. Pasti akan ada jalan terbuka dan tangan yang menangkap untuk memeluk.
I can do it!! Nothing is impossible. Yang ga mungkin cuma makan kepala lo sendiri (Quote by Kak Dwi Dora Sakti).

It's Complicated


We'll see.
We know how it starts, but we don't know where it ends.

Katherine McPhee feat. Zachary Levi - Terrified



You by the light
Is the greatest find
In a world full wrong you're the thing that's right
Finally made it through the lonely to the other side

You said it again my heart's in motion
Every word feels like a shooting star
I'm at the edge of my emotions
Watching the shadows burning in the dark,
And I'm in love and I'm terrified.
For the first time in the last time
In my only life.

This could be good
It's already better than last
And love is worse than knowing
You're holding back
I could be all that you needed
If you let me try

You said it again my hearts in motion
Every word feels like a shooting start
I'm at the edge of my emotions
Watching the shadows burning in the dark
And I'm in love and I'm terrified
For the first time in the last time
in my only

I only said it cause i mean it
I only mean cause it's true
So don't you doubt what i've been dreaming
Cause it fills me up and holds me close
Whenever i'm without you

You said it again my hearts in motion
Every word feels like a shooting star
Watching the shadows burning in the dark
And I'm in love and I'm terrified
For the first time in the last time
In my only life

Thursday, August 4, 2011

Quality Time

Udah lama gw ga ngerasain quality time bersama teman-teman gw di BTA. Membahas sesuatu yang penting-ga-penting.. Kali ini melibatkan beberapa aktor..

Pembicara 1 : Tika
Pembicara 2 : Ayu
Pembicara 3 : Kak Sakti
Pendengar Setia : Mita
Penyimak diam-diam menghanyutkan : Fano
Pengecoh 1 : Mas Dadang
Pengecoh 2 : Kak Ian

Diskusi ini juga ga direncanakan. Kejadian begitu aja. Berawal dari Ayu yang abis ulang tahun trus mesen pizza buat dibagi-bagi ke Binglas sama Pengajar. Kebetulan dia lagi maen nih ke ruangan binglas. Trus Mita lagi makan pizza dari Ayu. Mita bilang, "Ka Ayu, makasih ya pizza-nya. Selamat ulang tahun. Semoga sukses selalu." Trus Ayu-nya cuma bilang, "Udah ga usah doain yang macem-macem. Doain aja cepet nyebar undangan." Ka Ian tiba-tiba nyelak, Justify Full"Yaudah, bilang ke orangnya dong. Orangnya mesti cepet-cepet didorong supaya jadi cepet juga."
Jadi, Ayu itu udah pacaran sama pacarnya. Namanya Agus (orang yang pernah gw suka juga :">). Kurang lebih udah 3 ato 4 tahun pacarannya. Ayu adalah seorang berjilbab. Tapi, Agus ya baik sih, alim sih, tapi rada badung juga. Sempet bikin gw bimbang bambang juga.
Kenapa gw mention tentang perihal "berjilbab". Menurut gw, ada perbedaan pemikiran antara gw yang mempunyai pikiran yang "agak bebas". Ketika gw adalah orang yang tidak berjilbab dan tidak mempunyai pacar, dibandingkan dengan Ayu yang berjilbab dan mempunyai pacar. Menurut gw, noted yaa, menurut gw, akan ada perbedaan. Simak aja ceritanya.

Gw sendiri agak lupa bagaimana percakapan ini dimulai. Gw mulai bicara ini sama Ayu, intinya tentang pernikahan. Gw cuma inget mulai dari bagian bahwa "lampu ultraman" gw akan berbunyi kedap-kedip merah-merah ketika gw umur 30. Gw memasang target bahwa maksimal gw harus menikah adalah umur 30. Sebelum gw mencapai umur itu, adalah waktu gw buat fokus dalam mengejar cita-cita dan meningkatkan karir gw sampai puncak tertinggi. Jadi, fokus utama gw sekarang adalah meraih karir dan cita-cita gw semaksimal mungkin.
Sedangkan, Ayu berpikiran harus menikah secepatnya. Mungkin karena dia punya pacar. Dengan dalil, menjauhi zina. Sorry ya, klo pendapat gw, mungkin agak bertentangan dengan siapa pun yang bawa ini. Menurut gw, klo gitu kenapa pacaran klo tau pacaran itu mempunyai kemungkinan untuk mendekatkan diri kepada zina. Sorry to say, tapi itu pendapat gw.
Ayu masih bertanya-tanya, mungkin kaget juga sama statement gw yang tidak menyegerakan menikah, tapi mendahulukan karir dan cita-cita. Atau mungkin pemikiran menikah itu ibadah. Ya memang benar, ibadah. Tapi ada waktunya dan saatnya ketika itu harus dikejar, dan mengesampingkan hal yang lain. Karena orang-orang F*I atau komunitas apapun itu yang berhubungan dengan keagamaan, biasanya mempunyai pemikiran seperti itu. Menyegerakan menikah karena takut zina, atau alasan apa pun lainnya. Maap ya klo menyinggung perasaan siapa pun. Namanya juga berpendapat.
Gw bilang aja, fokus gw adalah karir dan cita-cita, sampai batas di mana menurut gw inilah karir yang mau gw jalanin di hidup gw atau inilah cita-cita yang gw inginkan dalam hidup gw. Gw akan mengejar itu. Mungkin gw akan lebih mencurahkan diri dan pemikiran gw di situ, ketimbang memikirkan pernikahan dan berkeluarga. Sampai waktunya tiba, gw baru akan memikirkan tentang pernikahan dan keluarga.
Gw merasa memiliki kemampuan yang bisa gw curahkan buat suatu hal. Karena bekerja, mengejar karir, dan cita-cita adalah suatu bentuk penghargaan atas diri gw sendiri yang udah sekolah, kuliah capek-capek atas pendidikan yang gw terima. Akan sangat disayangkan ketika gw masih mempunyai kemampuan tapi tidak gw gunakan semaksimal mungkin waktu yang gw punya buat meraih itu semua.
Gw memberikan suatu contoh, ada seorang teman, yang pintar, bertanggung jawab, pekerja keras, baik dalam bekerja, tapi kepentok suatu hal yang membuat ia tidak bisa mengamalkan ilmunya dikarenakan sudah berkeluarga. Tapi mungkin itu hanya dari satu sudut pandang gw ya. Tidak menutup kemungkinan di luar sana ada seorang perempuan yang bisa mengimbangi semuanya.
Ya saat itu gw mengeluarkan pendapat, pernikahan dan berkeluarga dapat menghambat karir gw di mana, menurut gw, banyak demand di luar sana yang mengharapkan perempuan yang bekerja adalah perempuan yang tidak terikat, alias single. Jadi, menikah dan berkeluarga dapat menjadi penghambat.
Ayu mengeluarkan statement, "Memangnya elo ga bisa meraih itu dengan bergandengan tangan. Beriringan. Berdua??" Gw jawabnya, "Terkadang elo ga bisa serakah. Elo pengen meraih dan merangkul semuanya. Tapi terkadang harus ada salah satu yang dikorbankan untuk mendapatkan yang lainnya. Ga bisa itu semua-muanya elo mau. Harus sadar kemampuan juga." Mungkin Ayu agak kaget juga gw ngeluarin pendapat itu. Atau mungkin gw adalah orang pertama yang dia denger dalam mengeluarkan statement itu.
Ka Sakti yang tadinya diem aja, trus motong pembicaraan, "Ya Tika punya pendapat ky gitu. Makanya, dia putus sama Rum karena dia belom menemukan orang yang sejalan pemikirannya ky gitu." Okeee.. Langsung satu ruangan tertawa terbahak-bahak, terutama Mas Dadang.
Tapi gw mempertegas juga statement gw bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa gw bisa menikah sebelom "lampu ultraman" gw kedap-kedip bunyi-bunyi. Muka Ayu sih ky masih kebingungan dan kaget. Tapi dia menutup pembicaraan dengan, "Yaudah, berarti nanti pas gw nyebar undangan mungkin elo akan dateng sendiri atau berdua, atau sebaliknya."
Gw sih iya-iya aja pas dy ngomong begitu, tapi pas gw pikir-pikir lagi di rumah. Jangan-jangan pemikiran gw membelokkan pikiran orang lain. Maap ya. Ya dipikir masak-masak lagi aja. Ga semua perkataan gw bener kok. Tergantung orangnya.
Mita dikir-dikit ky ngangguk-ngangguk dan bilang ooohhhh. Fano tetep konsen ke nasi kebulinya.

Kemudian, pembicaraan beralih tentang pertemanan. Gw juga lupa bagaimana mengawalinya, pokoknya ingetnya pas udah di tengah-tengah aja. Maap ya.

Satu hal yang gw pelajari dari seorang teman bernama Muhammad Iqbal, yang biasa dipanggil Ikbal. Bahwa pertemanan merupakan sebuah politik kepentingan. Gw keluarkan statement itu dan noted by Muhammad Iqbal. Tapi pake ada kesalahan ngomong lagi ketika kata-nya terbalik maka akan berbeda juga maknanya.
Gw bilang, "Pertemanan itu ibarat kepentingan politik." Langsung disorakin gw, woooowww. Tapi langsung gw koreksi cepet-cepet, "Eh, salah. Maksudnya politik kepentingan." Gw berteman atau membuat hubungan dengan orang lain adalah berdasarkan kepentingan. Kalo kepentingan itu sudah selesai, sudah terpenuhi, sudah habis, ya hubungan atau pertemanan itu akan berakhir.
Ka Sakti langsung berpendapat, "Menurut gw. Ga ky begitu. Ya pendapat gw, kepentingan itu muncul ketika gw sudah berteman. Jadi gw berteman dulu baru muncul kepentingan-kepentingan antara gw dan orang-orang." Ya kan namanya berpendapat, gw juga menyanggah, "Ya kalo gw, ada kepentingan dulu, baru gw mau berhubungan sama orang. Membuat koneksi, hubungan dengan orang lain. Ya tapi itu kan pendapat aku, dan aku dengan pendapat aku. Baiklah, kita sepakat untuk tidak sepakat."

Tidak terasa diskusi singkat itu harus diakhiri karena gw sudah dijemput. Jadi, mau ga mau, aktor nomor 1 harus mengundurkan diri. Percakapan sebentar pun berlangsung juga antara gw dan Fano sambil jalan dari Sekret ke Gerbang. Yup, that's life katanya, mau ga mau, itulah inti dari hidup.
Huhuhuhu.. I miss those times, having a conversation with someone I know and someone who know me. Time change, people change. Seperti yang terjadi di BTA. Dengan kemunculan orang-orang baru, gw tidak merasa seperti dahulu kala. Banyak orang yang bisa diajak berdiskusi, bukan kumpulan anak-anak kaya yang sebenernya masih bingung esensi mereka ada di BTA apa. Just saying. End of posting.