Kata-kata ini diucapkan oleh salah satu teman saya. Peristiwanya terjadi di Sekretariat BTA 8. Tidak, saya tidak berada di tempat kejadian, tetapi mendengarnya cukup buat saya. Ketika teman saya bercerita, saya tertawa karena memang peristiwa aslinya memang lucu. Ketika itu Kak Ian, Kak Sakti, dan Panji sedang mengolah nilai TO di sekret. Mereka begadang sampai pagi demi siswa, demi nilai TO siswa, dan demi keberhasilan siswa juga. Suatu saat, Panji tidur tak kuat kantuk ditahan. Kak Ian agak usil mau bangunin Panji dan ngagetin Panji. Panji terkaget, namun satu kalimat langsung terucap saat ia kaget dan terbangun, "Man Rabbuka?" Mereka tertawa, bahkan ketika saya mendengar ceritanya juga ikut tertawa.
Namun, jika kita resapi. Apa sih arti "Man Rabbuka?". Atau dalam Bahasa Indonesia, ia berarti, "Siapa Tuhanmu?"
Suatu sentilan yang cukup tajam dan sederhana. Bahkan di dalam tidur, seseorang sudah memikirkan mati dan pertanyaan tentang ketuhanan.
Bagaimana dengan anda?? Terbersit kah makna mati dan makna Tuhan..
Bagaimana dengan saya?? Pernahkah saya memikirkan masih diberi hari esok. Atau, hanya memikirkan aku dan ke-aku-an ku. Mungkin kah, Tuhan dan ke-Tuhan-an Mu.
Namun, jika kita resapi. Apa sih arti "Man Rabbuka?". Atau dalam Bahasa Indonesia, ia berarti, "Siapa Tuhanmu?"
Suatu sentilan yang cukup tajam dan sederhana. Bahkan di dalam tidur, seseorang sudah memikirkan mati dan pertanyaan tentang ketuhanan.
Bagaimana dengan anda?? Terbersit kah makna mati dan makna Tuhan..
Bagaimana dengan saya?? Pernahkah saya memikirkan masih diberi hari esok. Atau, hanya memikirkan aku dan ke-aku-an ku. Mungkin kah, Tuhan dan ke-Tuhan-an Mu.
No comments:
Post a Comment