Banyak banget sinetron yang ada di tv. Jumlahnya sampe-sampe ga bisa diitung lagi. Udah episodnya banyak, episodnya juga ga abis-abis. Nyambung sampe season-season-an. Sampe bosen, entah kenapa orang Indonesia ga ada yang protes sama cerita sinetron yang kurang lebih sama, mirip-mirip lah, 11-12. Yang mau gw tulis sebenernya cuma opini gw tentang sinetron. Alias orang yang rada-rada capek tapi juga rada-rada ikutan nonton juga.
Terdapat suatu adegan di mana seseorang dibebaskan dari hukuman pengadilan
"Kamu tidak tahu perlakuan anakmu terhadap keluargaku. Tega-teganya." seorang ibu berbicara kepada seorang perempuan
"Apa yang kau dapatkan tidak sebanding dengan apa yang dirasakan oleh anakku. Terutama karena suamimu.", perempuan itu membalas perkataannya
"Kamu tidak tahu perlakuan anakmu terhadap keluargaku. Tega-teganya." seorang ibu berbicara kepada seorang perempuan
"Apa yang kau dapatkan tidak sebanding dengan apa yang dirasakan oleh anakku. Terutama karena suamimu.", perempuan itu membalas perkataannya
Sampai pada kesimpulan yang kuambil sendiri bahwa semua tokoh yang ada di dalam sinetron adalah orang-orang yang mencari keadilan. Namun, keadilan apakah yang dicari ? Hanya keadilannya masing-masing. Yaa.. Semua orang mencari keadilannya sendiri, keadilan atas dirinya sendiri terhadap orang lain. Semua orang merasa tidak adil. Semua orang berhak untuk mendapatkan keadilan. Kalau begitu, apa bedanya orang yang membuat hal tersebut menjadi tidak adil dan orang yang mencari keadilan dari ketidakadilan. Semuanya hanya bisa menuntut orang lain. Bagaimanakah perbedaan antara orang yang jahat dengan orang yang tidak jahat. Menurutku, semuanya adalah semu. Tidak ada yang adil. Adil hanya definisi. Tidak ada yang jahat. Jahat hanyalah buatan. Mungkin dunia ini juga buatan. Semuanya palsu.
* hiburan di kala bosan membaca buku nan tebal di perpustakaan
MBRC di sore hari
No comments:
Post a Comment