Friday, February 5, 2010

Sedikit Tentang Playlist mp3 Saya


Melihat layar kecil dari si mp3 item itu
Kecil banget sampai-sampai mata harus memicingkan bolanya agar terlihat tulisan yang tertera
Kasihan si mata, hingga harus bekerja keras untuk melihat judul lagu satu per satu
Padahal hanya judul lagu
Tidak terlalu penting
Mungkin bagi sebagian orang
Hanya tinggal menekan tombol 'next'
Nanti juga bakal dapet lagu yang enak

Tapi tidak bagiku
Judul itu penting
Apalagi dalam rangka menghapuskan kebosanan dan melupakan waktu
Walau sejenak

Terkadang temanku meminjam mp3 ku
Walaupun terkadang aku suka khawatir ketika mp3 ini dipinjam


Pernah suatu ketika temanku meminjam mp3 itu
Karena kelalaian dirinya dan diriku
mp3 kecil nan gila ini membuat pertemanan hingga berubah menjadi benci
Dasar mp3..!!

Berlanjut ke playlist yang ada di dalamnya

Akhir-akhir ini
Saya sedang menggandrungi (jiaahh...) sebuah boyband
Dan yang tak disangka adalah boyband yang berasal dari Korea

Dahulu, aku tak menyukai seseorang yang berasal dari negeri Asia
Alias bermata lebih kecil daripada bola matanya sendiri
Pernah ku berpikir, bagaimana cara dia melihat ?
Apakah luas penglihatannya sama dengan diriku ?
Apakah dia tidak terganggu dengan hal seperti itu ?
TENTU TIDAK tentunya..
Lha wong dari lahir dia sudah seperti itu

Namun, entah kenapa aku suka dengan boyband Korea itu
Semuanya memiliki ciri dan kharismanya masing-masing
Mungkin itulah yang menarik perhatianku
Mereka sering tampil di acara reality show di negerinya sendiri


Dari situlah..
Namun, sebenarnya juga karena seorang temanku
Dasar sial aku harus berteman dengannya..!! (no offense)
Walaupun liriknya tidak kumengerti
Namun, lagunya dapat kunikmati


Kembali ke mp3 hitam nan mungil (layarnya)
Sempat playlistku isinya lagu-lagu
Tiga album.. Bayangkan, TIGA ALBUM
Semuanya kumasukkan ke dalam mp3 itu
Akhir dari cerita mp3 ku adalah
Tidak ada orang yang mau meminjam mp3 ku
Kurang lebih sudah selama 4 bulan

Sedih..
Memang..

Hingga pada akhirnya..
Seorang temanku membuka radio di internet
Jadi, setiap orang dapat membuat playlist-nya masing-masing
Dia mencari sebuah lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi perempuan
Agak berirama jazz
Bukan agak sih, tapi memang
Lagunya enak untuk belajar
Akhirnya aku mengundul lagu-lagunya dan lagu-lagu serupa
Dan, dengan sadar
Kuhapus semua lagu korea di mp3 mungil itu
Kukosongkan tempat-tempat
Kursi-kursi untuk diduduki oleh lagu-lagu baru yang kuunduh

Daaann...
voila
Semua lagu kusulap menjadi berirama jazz mendayu-dayu
Sungguh nikmat belajar sambil mendengarkan lagu-lagu itu
Bahkan, memungkinkan diri untuk menutup mata sejenak
Kemudian
. . . .
. . . .
. . . .
"grookk..grookk..grokk.."
"zzz...zzz...zzz..."
S a y a t e r t i d u r
Tidak jadi belajar
Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih wahai mp3

Kau ternyata sudah membuat mataku memicingkan dirinya
Membuatku terbuai oleh alunan lagumu
Akhirnya aku tertidur..


Ngomong-ngomong tentang tidur
mp3 ini sering membuatku tertidur
mp3 ini juga membantuku untuk tidur

Suatu ketika
Aku sedang bosan tidur di kamar kosku
Kecil
Sempit
Remang-remang, namun wangi dan bersih
Hanya sebuah kamar berukuran 3 x 4 m
Berwarna peach, mungkin salah satu warna kesukaanku
Jendela kamarnya selalu kubuka
Pintu selalu kututup karena pernah terjadi beberapa kejadian yang menghebohkan
Salah seorang teman kosku pernah mencuri teman kosku yang lainnya
Yang diambil adalah jam tangan, dua botol minyak wangi, baju, hingga barang paling pribadi
Yup, anda benar.. CD alias cedal alias celana dalam
Kejadian lainnya adalah
Di kosku pernah sekali ada kucing betina sial yang habis melahirkan
Kata orang, kucing itu akan pindah selama tujuh kali hingga mendapatkan tempat yang pas baginya dan bagi anak(-anaknya)
Kucing itu menyusup ke kamarku diam-diam
Kemudian, bersembunyi di balik bantal tidurku
Aku tidak menyadarinya sampai kuangkat gulingku
Dan ditemukanlah kucing sial itu

Kembali ke cerita kos
Aku tidak mempunyai teman yang seumuran
Semuanya sudah bekerja dan dipekerjakan
Sering kumerasa salah pilih kosan
Semua ini dikarenakan lelaki sialan itu

Lanjut . . .

Aku bosan untuk mengurung diri sendiri di kamar
Berbicara dengan penjaga kosan yang akhirnya kumaki saat ini
Main ke kamar si tukang klepto
Atau makan bersama teman kos ku yang lain
Akhirnya kuputuskan untuk menginap di kontrakan teman kampusku

Jauh nian
Perjalanan dari kampus menuju kos ku dan berlanjut ke kontrakan temanku itu
Kala itu habis hujan
Becek
Tanah merah
Sepatu menjadi tebal layaknya mendapatkan wedges tambahan
Aku ditemani oleh dua orang teman
Shayu dan Dhira

Sebenarnya banyak alasan yang membuatku ingin menginap di tempat mereka
Pertama, aku bosan tinggal diam di kamar sendiri
Malas keluar kamar ketika ingin nonton tv sekedar menghabiskan waktu
Malas berinteraksi ramah tamah, senyum palsu yang kulemparkan kepada orang-orang di sana
Rasa kebosanan dan kemalasan itu tidak dapat kutahan lagi
Selain itu, juga karena seorang laki-laki yang kerap mencari masalah
Atas dirinya sendiri, atas orang lain, maupun atas diriku
Walaupun kebanyakan atas dirinya sendirilah dirinya menjadi terlibat masalah

Aku mengerahkan seluruh tenagaku untuk sampai di kontrakan mereka
Sampailah di kontrakkan tersebut
Disambut oleh dua orang temanku yang lain
Mereka mengeluarkan senyum lebar di wajah mereka
Walaupun aku tahu, mereka juga kelelahan dan belum membersihkan badan alias belum mandi
Padahal sama seperti diriku

Pada mulanya, niatanku untuk menginap di kontrakan itu adalah untuk, setidaknya, mencurahkan kekesalan yang sedang kurasa
Namun, entah mengapa, sesampainya diriku di sana
Kekesalanku
Kemarahanku
Emosi yang hinggap di hatiku
Sekejap langsung hilang
Berubah menjadi senyuman
Tawa
Layaknya sebuah pohon yang sudah lama mendambakan disirami oleh air yang diturunkan dari langit
Layaknya seorang bayi yang melihat ibunya di saat kelaparan

Mulailah aku menginap di sana
Meletakkan semua barang-barangku di salah satu kamar
Pada saat makan malam, kami memasak bersama
Sambil makan, ya sambil menonton televisi
Setelah selesai makan, aku pun ikut membantu mereka membersihkan semua peralatan makan yang telah selesai digunakan
Kemudian, dilanjutkan dengan menonton televisi kembali
Hingga berganti menjadi acara yang lain
Berganti kembali menjadi hiburan yang lain
Berganti lagi
Hingga tampilan gambar di televisi itu berubah ke sekian kalinya
Semua telah terlelap
Di kamar
Di kasur
Di depan televisi
Sedangkan
aku
. . .
. . .
. . .
Masih membelalak di tengah malam
Bahkan sudah tidak malam
Menjelang pagi tepatnya

Aku tidak bisa tidur

Aku pindah kamar

Aku tidak bisa tidur lagi

Aku pindah kasur

Tidak bisa tidur juga

Aku kesal

Kesal sekali pada diriku ini

Hingga ingin memaki wahai mata yang tidak mau istirahat tampaknya
Apakah kau ingin menantangku wahai mata ?
Jika kau berani menantangku, beranikah engkau untuk tetap membuka dirimu ketika keesokan hari aku diharuskan duduk di kelas yang sungguh sunyi senyap
Mengantuk memang
Beranikah kau wahai mata...!!

Tampaknya tidak

Mata juga sudah kelelahan
Sudah menampakkan roman ingin menutup
Sepat dan pedas rasanya
Namun, ia juga tidak mau menutupkan dan mengistirahatkan dirinya

Mungkin bukan mata

Tetapi otak

Otakku ini mungkin belum ingin meng-hibernate dirinya
Tetap bekerja, namun mengurangi pekerjaannya
Dan berdiam sejenak

Oh, otak..
Aku ini sudah lelah
Aku ingin beristirahat
Besok aku kuliah pagi

Pada saat menjelang perbatasan waktu
Atau waktu yang kutetapkan sendiri di mana mata harus beristirahat
Yaitu menjelang subuh
Akhirnya
Kukeluarkan senjata terakhir
Ternyata otak ini masih bisa diajak kerja sama
Untuk berpikir
Memikirkan cara jitu yang dapat membuatku terlelap

Kukeluarkan benda hitam kecil
Kupegang dua mata hitamnya
Kumasukkan ke dalam telinga
Kupasang lagu dengan irama yang mendayu-dayu
Salah satu strategi juga untuk tidur

Kunikmati satu lagu

Lagu berikutnya

Lagu berikut

Lagu beri

Lagu be . . .

Lagu . . .

La . .


"zzzz....zzzz....zzz....."



Terima kasih mp3

*mungkin kata-kata yang belum pernah kuucapkan sebelumnya kepada benda hitam mungil yang sering kumaki


No comments: